- Topik: Isu Esensial Seputar Bursa Karbon / Essensial Issues on Carbon Market
- Nama Program: 15 Minutes Law Literacy
- Lived at EYR CLS Instagram: https://www.instagram.com/eyrcls/
- Hari: Rabu, 2 Agustus 2023
- Pukul: 17:00 WIB
- Narsum / Resource Person: Charya R. Lukman S.E., B.Sc., M.H.
- Host: Yulianti S. Utami S.H., LL.M.

15 Minutes Law Literacy: Isu Esensial Seputar Bursa Karbon
Bulan September 2023 ini menjadi bulan bersejarah karena pemerintah Indonesia akan meluncurkan bursa karbon pertama. Pengawasan bursa karbon ini akan berlangsung di bawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bursa karbon merupakan pasar dimana dilakukan transaksi karbon kredit. Tapi sebelum transaksi ini dilakukan, pemerintah harus terlebi dahulu menentukan nilai emisi yang dapat dihasilkan oleh setiap industri. Sehingga perusahaan yang dapat menghasilkan emisi di bawah dari batasan yang ditentukan, dapat menjual kreditnya kepada perusahaan yang mengeluarkan emisi di atas batas yang telah ditentukan. Penjualannya dapat dilakukan secara langsung atau melalui bursa.
Untuk dapat menjadi penjual karbon di bursa sebuah perusahaan dapat melakukan usaha yang mengurangi emisi, baik dengan memperbaiki prosedur produksi ataupun dengan menanam tanaman. Tetapi, nilai kredit karbon yang dihasilkan harus diukur dan diperiksa dengan menggunakan standar dan metode yang sudah diakui secara global. Proses ini akan dilakukan oleh Sistem Registrasi Naional yang berada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Bursa karbon akan menjadi pintu masuk baru bagi investor asing yang memang mencari projek-projek yang membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Namun agar tidak terjerat dengan isu green washing, perlu ada transparansi dalam pelaksanaan transaksi karbon. Adapun sisi transparansi ini dapat ditunjang oleh teknologi blockchain.
Untuk tahu lebih lanjut mengenai bursa karbon, yuk simak videonya!
15 Minutes Law Literacy: Essensial Issues on Carbon Market
September 2023 will be a historic month for Indonesia’s effort to reduce climate change impact, as Indonesia plans to launch its first carbon market under the supervision of the Indonesia Financial Authority (OJK).
Carbon market is a place where carbon trading happens. They are selling carbon credit. Carbon credit receives when a company can produce emission less than what the government’s determined cap. Such credit will be sold to company that has produce emission that are more than the determined cap.
Such cap will be varied from one industry to another. Actually, the trade of carbon credit can be done either through over the counter or through carbon market.
However, before we go deep on the trading, one must assess just how green they are. Due diligence and verification of projects are necessary for a credit to be born. Indonesia’s National Registry (SRN) which is under the Ministry of Environment and Forestry is the one who has the authorization to determined is a project submitted by a company will yield an amount of credits.
Moreover, carbon credits is seen as a way to increase foreign investment. There are many investors today that specifically look for projects that will have a good impact on climate change. However, carbon trading is plague with green washing issue. So, carbon trading practice need to improve its transparency aspects to minimizes the issue. One way to do that is through the use of blockchain.
Are you wondering on how blockchain helps carbon trading? Let’s learn more on carbon markets in this video!