- Topik: Memahami Resiko Digitalisasi: Pelajaran dari Singapura / Understanding Digital Risks: Lessons from Singapore
- Nama Program: 15 Minutes Law Literacy
- Lived at EYR CLS Instagram: https://www.instagram.com/eyrcls/
- Hari: Rabu, 16 Agustus 2023
- Pukul: 17:00 WIB
- Narasumber / Resource Person: Josh Lee Kok Thong (Managing Director Future Privacy Forum)
- Host: Yulianti S. Utami S.H., LL.M.

15 Minutes Law Literacy: Memahami Resiko Digitalisasi: Pelajaran dari Singapura
Di Kawasan Asia Tenggara, Singapura menjadi salah satu negara yang memberikan banyak perhatian kepada perkembangan digital. Hal ini termasuk dalam hal perlindungan data pribadi. Sebagaimana disadari, digitalisasi merupakan hal yang tidak dapat dipungkiri di masa ini.
Namun kemudahan yang dibawa oleh teknologi digital perlu diimbagi dengan terjaminnya keamanan pengguna. Proses digitalisasi memungkinkan tercatatnya aktifitas pengguna secara online termasuk data pribadi pengguna. Untuk itu secara langsung maupun tidak langsung terbuka kesempatan penyalahgunaan penggunaan data yang dapat merugikan Subjek Data. Misalnya seperti penipuan, pencurian identitas, child pornography dan sebagainya.
Menanggapi isu digitalisasi ini, Singapura mengambil posisi sebagai penyeimbang antara inovasi dan perlindungan data pribadi. Tidak dapat dipungkiri, penggunaan data adalah modal lahirnya inovasi. Singapura melihat inovasi dapat dihasilkan di dalam negeri atau dibawa dari luar negeri dalam bentuk investasi.
Menyadari hal ini, Singapura berupaya menjaga iklim investasinya agar terus stabil untuk menarik inovasi dari asing. Sedangkan untuk menjaga keamanan warganya, pemerintah Singapura memperkuat rezim perlindungan data pribadi. Di samping itu pemerintah Singapura mendorong peningkatan literasi masyarakat dalam hal perlindungan data pribadi agar setiap masyarakat dapat berperan aktif untuk melindungi dirinya sendiri.
Salah satu inovasi yang belakangan sedang marak adalah penggunaan Artificial Intelligence (AI). Secara sederhana, AI merupakan kumpulan data (big data) yang diolah dengan menggunakan ilmu statistika. Di sini kembali isu perlindungan data pribadi menjadi penting.
Penggunaan AI, membantu pengguna memilih konten yang disukai, tetapi di sisi lain untuk melakukan hal tersebut AI telah melakukan profiling terhadap pengguna. Hal yang harus diperhatikan adalah bahwa perusahaan pengguna AI menggunakan data pribadi untuk tujuan yang telah disepakati serta memiliki usaha untuk menjaga keamanan data pribadi.
Masih penasaran dengan topik ini? Yuk simak video diskusinya!
15 Minutes Law Literacy: Understanding Digital Risks: Lessons from Singapore
In the South East Asia region, Singapore has put themselves as among the first to implement personal data protection in regards to digital transformation. As we know, digital transformation is inevitable. Digitalization process inherently entails collection of users’ data, whether realized or not. This, however, open and heighten digital risk including fraud, identity theft, and child pornography.
So, the government of Singapore choose to control this phenomenon, through the personal data protection regime. Their main approach is to balance between innovation and personal data protection. In Singapore point of view, innovation can come through self-invention and through investment.
Hence, Singapore put a lot attention in country’s stability, including in terms of economic, political, and law enforcement. Moreover, the government of Singapore urge the public to elevate their digital literacy for them to be able to protect themselves in their online activities.
Among the latest issues in digitalization is the use of Artificial Intelligence (AI). To put it simply, AI is a lot of data gathered-namely big data- that is utilized and read using statistics. Again, this data gathered by AI itself, or collect through any other means. For example, AI operates algorithms that helps us personalized our experience in a platform.
Hence, speaking of data collection and user’s profiling, it is the role of personal data protection regime to chime in. Not to get this wrong, personal data protection does not inherently forbid any use of data, yet it requires transparency and consent from Data Subject. Moreover data collectors (“controller”) need to manage data they collect with safety of the data in utmost priority.
Are you interested in this topic? Check out the video for more!