Wijaya Grand Centre, South Jakarta, 12160

contact@eyr-cls.com

15 Minutes Law Literacy: Peran Laut Dalam Perubahan Iklim

EYR CLS Education15 Minutes Law Literacy15 Minutes Law Literacy: Peran Laut Dalam Perubahan Iklim
  • Topik: Peran Laut Dalam Perubahan Iklim / The Role of Ocean in Climate Change
  • Nama Program: 15 Minutes Law Literacy
  • Lived at EYR CLS Instagram: https://www.instagram.com/eyrcls/
    • Hari: Rabu, 30 Agustus 2023
    • Pukul: 17:00 WIB
  • Narasumber / Resource Person: Andreas Aditya Salim SH., LL.M.
  • Host: Yulianti S. Utami S.H., LL.M.
EYR CLS Law Literacy - Peran Laut Dalam Perubahan Iklim
EYR CLS Law Literacy – Peran Laut Dalam Perubahan Iklim

15 Minutes Law Literacy: Peran Laut Dalam Perubahan Iklim

Isu perubahan iklim sudah lama didengungkan, dan belakangan perhatian dunia banyak terfokus pada mitigasi isu perubahan iklim. Dalam 15 Minutes Law Literacy ini dibahas bahwa laut memendam banyak potensi untuk berkontribusi pada usaha mitigasi perubahan iklim juga tantangan yang dihadapi.

Sebagai negara maritim, Indonesia belum banyak mengeksplorasi potensi laut. Potensi tersebut antara lain melalui flora yang tumbuh dilaut, serta faunanya. Hanya saja potensi-potensi yang dimiliki oleh laut ini masih belum mendapat perhatian sehingga tertutup oleh berbagai tindakan yang malah merukan ekosistem kelautan.

Ilmu pengetahuan modern telah menunjukan bahwa ekosistem darat laut dan udara tidak lagi dipisahkan. Tindakan perusakan lingkungan yang terjadi di darat akan mempengaruhi ekosistem laut dan udara pula.

Misalnya saja peningkatan emisi akibat aktifitas manusia mempengarusi kualitas udara dan merusak ekosistem laut, salah satunya menaikan suhu air laut. Sehingga akibatnya biota laut terganggu. Adanya perubahan arus laut akibat perubahan suhu air mengakibatkan perubahan arus nutrisi.

See also  15 Minutes Law Literacy: Sekilas Mengenai Green Economy

Sebagai hukum alam, perubahan arus nutrisi ini merubah persebaran biota laut, contohnya ikan yang bermigrasi mengikuti arus nutrisi. Hal ini dapat berakibat pada nelayan yang kehilangan sumber mata pencaharian mereka.

Sangat disayangkan, seringkali manusia masih menganggap laut sebagai tempat pembuangan limbah. Akibatnya kini kondisi ekosistem di laut sudah sangat mengkhawatirkan. Sehingga diperlukan adanya usaha bersama untuk menanggulangi kerusakan ini.

“Membersihkan” ekosistem laut tidaklah mudah. Membutuhkan banyak teknologi, inovasi serta dana yang sangat besar untuk menyelesaikan satu saja permasalahan di laut. Untuk itu, mengingat urgensi dan dana yang dibutuhkan untuk membenahi tantangan perubahan iklim di laut, dibutuhkan kerjasama seluruh negara.

Kerjasama antar negara ini juga termasuk pemberlakuan instrumen hukum, kerjasama aparat pemerintah dalam pengawasan hingga perubahan konsep-konsep hukum internasional dalam kaitannya dalam percepatan penanggulangan tantangan perubahan iklim di laut.

Misalnya saja dalam hal pertanggungjawaban limbah di laut yang dilakukan oleh sebuah kapal. Tidak mudah menentukan hukum mana yang berlaku, rezim hukum internasional memperkenalkan hukum negara bendera kapal, negara dimana limbah berasal atau atas dasar lain?

Sebagai individu, yang tinggal di ekosistem darat, tentu dapat mendukung dengan memilih gaya hidup yang tidak merusak lingkungan, terutama laut. Namun itu saja tidak cukup, dibutuhkan kerjasama di tingkat pemerintah negara untuk dapat menjawab urgensi tantangan dari sektor kelautan.

See also  15 Minutes Law Literacy: Mengenal Investasi

Tertarik dengan pembahasan ini? Yuk simak video diskusinya!

15 Minutes Law Literacy: The Role of Ocean in Climate Change

Climate change is an old issue we keep talking about. In fact, lately its effects are more and more apparent in our daily lives. In this discussion, we talk about how ocean holds high potential as well as challenges in mitigating climate change.

As an archipelagic state where we are surrounded by ocean, Indonesia has yet focused its attention on the ocean. As mentioned before, the ocean holds plenty of potential to support climate change mitigation. Such potential includes, its flora and fauna live in the ocean. Unfortunately, such potential is outshined by damages caused in the Ocean ecosystem.

Scientist had proven that the air, the land and the ocean are three interconnected ecosystems. Which means, any harm done in one of the ecosystems it will affect the others. As we all aware, much of environmental damage happened due to human activities in the land.

Some even blatantly dumping their waste to the ocean, directly damaging the ocean ecosystem. Another example, the ocean has suffered greatly due to the increased of emissions in the air due to human activities (mostly) in the land.

The increase of emissions has caused global warming that also felt by the ocean. Today, ocean’s water temperature has increased causing changes in its current. As a chain effect, there is a shift in nutrition current ocean’s hold. For oceanic creatures, this means a huge transmigration as a method of survival. It has been seen oceanic fish are moving towards the poles or deeper water. For human, this caused a shift in for example fishery industry.

See also  15 Minutes Law Literacy: Memahami Resiko Digitalisasi: Pelajaran dari Singapura

Today’s the ocean is in a grave state much due to human activities. Its urgency to bring back the ocean to its original states are a call for everyone. Most importantly it is a call for governments and big companies that has resources and means to act on it.

Individual’s action to help save the ocean is a positive caused, yet to really help the ocean its urgency and graveness needs bigger actions, both remedial and making sure it never happened again (sustainable).

Some of legal cooperation between countries needed for example for execution of some legal instruments, cooperation in tackling common enemy of States, cooperation in legal enforcement and some legal concept that need to be adjust in terms of annihilating environmental damage between countries.

For example, to determined who is responsible for waste dumped by a vessel in a high sea requires a lot of legal hurdles that need to be answered, it is the vessel’s state, the waste’s original state or else.

Are you interested in this topic? Check out the video for more!

spot_img

Written by:

EYR Center for Legal Studies (CLS)
EYR Center for Legal Studies (CLS)https://eyrcls.com
EYR Center for Legal Studies (CLS) is an Indonesian non-profit Civil Society Organization with focus on various law programmes.

RELATED ARTICLES

EYR CLS Law Literacy - Akunting Untuk Konsultan Hukum

15 Minutes Law Literacy: Akunting untuk Konsultan Hukum

0
Topik: Akunting untuk Konsultan Hukum / Accounting for Lawyers Nama Program: 15 Minutes Law Literacy Lived at EYR CLS Instagram: https://www.instagram.com/eyrcls/ Hari: Rabu,...
EYR CLS Law Literacy - Perlindungan Data Pribadi di Indonesia

15 Minutes Law Literacy: Perlindungan Data Pribadi di Indonesia

Topik: Perlindungan Data Pribadi di Indonesia/ Indonesia’s Personal Data Protection Nama Program: 15 Minutes Law Literacy Lived at EYR CLS Instagram: https://www.instagram.com/eyrcls/ Hari:...
15 Minutes Law Literacy: Memahami Resiko Digitalisasi: Pelajaran dari Singapura

15 Minutes Law Literacy: Memahami Resiko Digitalisasi: Pelajaran dari Singapura

Topik: Memahami Resiko Digitalisasi: Pelajaran dari Singapura / Understanding Digital Risks: Lessons from Singapore Nama Program: 15 Minutes Law Literacy Lived at EYR...
15 Minutes Law Literacy: Diskusi Tentang Pengacara & Bisnis Konser Musik

15 Minutes Law Literacy: Yuk Diskusi Tentang Advokat & Bisnis Konser Musik

Topik: Yuk Diskusi Tentang Advokat & Bisnis Konser Musik / Let’s Talk about Lawyers & Music Concert Business Nama Program: 15 Minutes Law...

Yuk Ikut Training NLP for Lawyers!


NLP Banner

This will close in 0 seconds

` Banner 720x90 SAK KAREPMU
x